alkisah dulu di daerah kampar pada zaman dahulu hiduplah si lancang dengan ibunya dengan keadaan sangat miskin dan bekerja sebagai buruh tani.Untuk memperbaiki kehidupannya si lancang meminta izin kepada ibunya untuk merantau dan juga meminta izin kepada guru mengajainya dan gurunya berpesan kalau si lancang sudah berhasil jangnlah menjadi anak yang durhaka, kepada ibunya dan si lancang menyanggupinya dan bersujud kepada ibunya dan si lancang punpergi merantau stelah bertahun tahun merantai nasibnya pun beruntung iyapun menjadi saudagar kaya dan ibunya masih tinggal di kampar dengan keadaan yang sangat miskin suatu hari si langcang berlayar ke dallas dengan membawa ke tujuh istrinya dan membawa emas dan kain sutra mendengar kabar itu langsung ibu si lancang pun begegas ingin bertemu si langcang dengan hanya memakai kain compang camping ia langsung ke kapal si langcang sesampainya di sana tidak satu pengawalpun ang percaya,bahwa itu ibunya si langcang tetapi ibunya memaksa masuk dan terjadi keributan, si langcangpun keluar ada apa ini katanya, ibunya pun menjawab: ini ibunmu nak dan si lancang pun menjawab: siapa kamu orang nggak tau malu mengaku ibuku usir dia pengawal.ibunya pun menjawab :dasar anak durhaka
Langsung dengan perasaan sedih ibunya pun pulang da mengambil pusaka berupa lesung (penumbuk padi) di putar-putarnya sambil berdoa ya tuhan hukumlah anaku yang durhaka itu tiba2 dalam sekejap datanglah angin kencang dan kapal si langcangpun hancur berantakan.Kain sutranya berterbangan dan jatuh menjadi negeri lipat kain sekarang gongnya terlempar menjadi sungai goong tembikarnya menjadi pasabilah dan tiang kapal sampai di danau dan menjadi danau lancang begitulah ceritanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar